PeralatanStandar untuk Keselamatan Kerja di Bidang Konstruksi – Setiap pekerjaan memprioritaskan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). K3 juga terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan orang yang bekerja di sebuah lembaga atau lokasi proyek. Tujuan K3 itu sendiri adalah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan di lingkungan kerja. 2 Alat pelindung diri a. Pengertian Alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan yang di pakai petugas untuk memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius. b. Macam-macam APD APD terdiri dari sarung tangan, masker/Respirator Partikulat, pelindung mata (goggle), perisai/pelindung wajah, kap penutup PetugasKebersihan Terkait Pandemik Covid-19 Mulyanti Roberto Muliantino, Yuanita Ananda, Boby Febri Krisdiyanto, dan Leni Merdawati kebersihan untuk diajarkan cara penggunaan alat pelindung diri dan dapat digunakan dalam bekerja. 6. Sebelum registrasi peserta kegiatan edukasi melakukan cuci tangan dengan air dan sabun, Fast Money. ABSTRAK Upaya kesehatan kerja sangat penting untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan. Salah satu jenis pekerjaan yang berisiko terjadinya kecelakaan dan masalah kesehatan kerja adalah petugas kebersihan. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri APD pada petugas kebersihan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain survei analitik melalui pendekatan cross sectional dan uji statistik Spearman Rank. Sampel diambil sebagai representatif dari populasi sebanyak 108 petugas kebersihan menggunakan rumus slovin yang dipilih sesuai dengan metode accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan variabel pendidikan memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku penggunaan APD dimana p value 0,042 dan ketersediaan APD responden p value = 0,00, sedangkan pengetahuan p value = 0,909 usia p value = 0,108, masa kerja p value = 0,672, dan ketersediaan APD departemen p value = 0,784 tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku penggunaan APD pada petugas kebersihan. Direkomendasikan untuk institusi terkait lebih memperhatikan ketersediaan APD yang dapat digunakan oleh petugas kebersihan sesuai dengan departemen kerja. Kata Kunci alat pelindung diri , determinan, perilaku penggunaan. ABSTRACT Occupational health efforts are very important to protect workers so that they live healthy and free from health problems. One type of work that is at risk of accidents and occupational health problems is cleaning workers. The purpose of this study in general is to determine the factors related to the behavior of using personal protective equipment PPE on cleaners. The type of research used in this research is quantitative with analytic survey design through a cross sectional approach and the Spearman Rank statistical test. Samples were taken as a representative of the population of 108 cleaning workers using the Slovin formula which was selected according to the accidental sampling method. The results showed that the education variable had a significant relationship with the behavior of using PPE where p value was and the availability of PPE respondents p value = while knowledge p value = age p value = years of service p value = and the availability of departmental PPE p value = did not have a significant relationship with the behavior of using PPE among cleaning workers. It is recommended that related institutions pay more attention to the availability of PPE that can be used by cleaners in accordance with the work department. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 43 DETERMINAN PERILAKU PENGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETUGAS KEBERSIHAN I Gede Purnawinadi, Nadine Meflin Jacob Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Klabat, Indonesia E-mail purnawinadi87 ABSTRAK Upaya kesehatan kerja sangat penting untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan. Salah satu jenis pekerjaan yang berisiko terjadinya kecelakaan dan masalah kesehatan kerja adalah petugas kebersihan. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri APD pada petugas kebersihan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain survei analitik melalui pendekatan cross sectional dan uji statistik Spearman Rank. Sampel diambil sebagai representatif dari populasi sebanyak 108 petugas kebersihan menggunakan rumus slovin yang dipilih sesuai dengan metode accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan variabel pendidikan memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku penggunaan APD dimana p value 0,042 dan ketersediaan APD responden p value = 0,00, sedangkan pengetahuan p value = 0,909 usia p value = 0,108, masa kerja p value = 0,672, dan ketersediaan APD departemen p value = 0,784 tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku penggunaan APD pada petugas kebersihan. Direkomendasikan untuk institusi terkait lebih memperhatikan ketersediaan APD yang dapat digunakan oleh petugas kebersihan sesuai dengan departemen kerja. Kata Kunci alat pelindung diri , determinan, perilaku penggunaan. ABSTRACT Occupational health efforts are very important to protect workers so that they live healthy and free from health problems. One type of work that is at risk of accidents and occupational health problems is cleaning workers. The purpose of this study in general is to determine the factors related to the behavior of using personal protective equipment PPE on cleaners. The type of research used in this research is quantitative with analytic survey design through a cross sectional approach and the Spearman Rank statistical test. Samples were taken as a representative of the population of 108 cleaning workers using the Slovin formula which was selected according to the accidental sampling method. The results showed that the education variable had a significant relationship with the behavior of using PPE where p value was and the availability of PPE respondents p value = while knowledge p value = age p value = years of service p value = and the availability of departmental PPE p value = did not have a significant relationship with the behavior of using PPE among cleaning workers. It is recommended that related institutions pay more attention to the availability of PPE that can be used by cleaners in accordance with the work department. Keywords personal protective equipment, determinants, usage behavior. 44 PENDAHULUAN Bekerja adalah suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan derajat kehidupan individu, saat bekerja diharapkan lingkungan yang aman dan sehat sehingga pekerjaan dapat selesai dengan efektif dan efisien Septiningsih, 2017. Secara global, International Labour Organization 2013 menyebutkan bahwa dalam setiap tahun terdapat lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja dan lebih dari 160 juta pekerja menjadi sakit akibat bahaya di tempat kerja. Selain itu, terdapat 1,2 juta pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat kerja. Sementara di Indonesia jumlah kasus kecelakaan akibat kerja pada tahun 2011-2014 yang paling tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebanyak orang Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015. Menurut Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, memandang upaya kesehatan kerja sangat penting untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan, serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Selanjutnya Undang-Undang Ketenagakerjaan Tahun 2003 disebutkan pula bahwa pembangunan ketenagakerjaan diselenggarakan atas azas keterpaduan melalui koordinasi fungsional lintas sektoral pusat dan daerah. Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia telah diterapkan dengan dikeluarkannya Undang-undang Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kurniawidjaja, 2012. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat perkembangan industri yang cukup tinggi. Data dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Utara menunjukkan bahwa pada tahun 2015 jumlah kecelakaan kerja di Sulawesi Utara, terdapat 223 kasus kecelakaan, kemudian pada tahun 2016 jumlah kecelakaan kerja menurun menjadi 195 kasus dan pada tahun 2017 Januari-Juni baru didapati 7 kasus kecelakaan kerja Dumbela, Pinontoan, & Rumayar, 2017. Salah satu jenis pekerjaan yang rentan menimbulkan kecelakaan dan masalah kesehatan kerja adalah petugas kebersihan. Kecelakaan kerja yang sering terjadi pada petugas kebersihan diakibatkan karena pekerjaan mereka yang selalu terpapar oleh peralatan yang digunakan dan lingkungan kerja. Selain itu petugas kebersihan berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan karena terpapar langsung dengan pembuangan sampah Marlini, 2016. Petugas kebersihan merupakan golongan yang rentan terkena penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja adalah dengan APD. Untuk itu APD sangatlah dibutuhkan sebagai kelengkapan yang wajib dikenakan saat bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja, saat beraktifitas di lokasi tempat pembuangan akhir sampah Mulasari & Maani, 2013. Beberapa faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja antara lain usia, masa kerja, ketersediaan APD sehingga kinerja pada pekerja bahkan dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit yang disebabkan pekerjaan. Dengan menggunakan APD, usia yang lebih tua serta sudah lama bekerja maka akan mengurangi kemungkinan kecelakaan kerja dan penyakit. Oleh karena itu penggunaan APD perlu diperhatikan oleh pekerja, perusahaan atau pemilik usaha dan pemerintah setempat Faniah, 2016. Menurut Novianto 2015 pekerja di PT Sinar Semesta memiliki tingkat pengetahuan yang rendah. Pendidikan juga mempunyai hubungan yang signifikan dengan perilaku pekerja dalam menggunakan APD, pekerja yang tamat SMA akan lebih patuh untuk menggunakan APD dari pada yang tidak tamat SMA Putri & Denny, 2014. 45 Hasil wawancara Peneliti kepada beberapa petugas kebersihan di Universitas Klabat mengatakan APD tidak terlalu penting yang artinya mereka tidak memiliki pengetahuan yang lebih mengenai pentingnya penggunaan APD dan juga dikarenakan tidak ada sediaan APD yang memadai dan merata disetiap departemen kebersihan. Beberapa informasi dari petugas mengatakan pernah mengalami kecelakaan kerja seperti tergelincir dilantai dan penyakit akibat kerja diantaranya kulit tangan dan kaki yang terkelupas akibat terkena cairan kimia pada saat bekerja. Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian determinan perilaku penggunaan APD pada Petugas Kebersihan di Universitas Klabat. BAHAN DAN METODE Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei analitik dengan pendekatan cross-sectional. Metode kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diukur Kuntjojo, 2009. Penelitian dengan pendekatan cross-sectional adalah jenis penelitian yang hanya mengambil pengukuran dalam suatu waktu saja Nursalam, 2008. Populasi dari penelitian ini adalah pelajar yang sedang bekerja paruh waktu atau full-time, orang tua yang sedang bekerja untuk membiayai anaknya berkuliah, serta orang yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sampel penelitian berjumlah 108 petugas kebersihan yang dihitung melalui rumus slovin dari populasi. Tehnik sampling yang digunakan yaitu accidental sampling, yang merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data Sugiono, 2008. Lokasi penelitian yang dilakukan adalah Kampus Universitas Klabat, Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara mulai bulan Januari sampai Juni 2018. Sebelum melakukan penelitian, peneliti meminta izin dari departemen kebersihan kampus. Setelah mendapatkan izin, peneliti menjelaskan terlebih dahulu prosedur yang akan dilakukan kepada responden, setelah itu peneliti mangajukan informed consent untuk ditandatangani. Penelitian ini menerapkan prinsip etika autonomy, dimana responden mempunyai hak untuk ikut serta ataupun tidak bersedia menjadi responden dengan bersikap adil justice tanpa memihak pada sebagian responden saja. Penelitian ini tentunya bertujuan baik dalam upaya menelaah faktor-faktor yang berperan dalam perilaku penggunaan APD, sehingga prinsip beneficience nyata dalam penelitian ini. Dalam pelaksanaan penelitian ini sedapat mungkin dihindari hal-hal yang berbahaya dan merugikan, sehingga prinsip non-maleficience dapat diterapkan, begitu pula confidentiality sangat dijunjung sebagai suatu kerahasiaan dan melindungi data informasi responden hanya untuk kepentingan penelitian. Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijelaskan, peneliti hendak mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penggunaan APD pada petugas kebersihan di Universitas Klabat, maka variabel independen terdiri dari pengetahuan, pendidikan, usia, masa kerja, dan ketersediaan alat. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengukur semua variabel. Kuesioner pengetahuan berjumlah 9 pernyataan yaitu pengetahuan 9 pernyataan, yang diadopsi dari Septiningsih 2017 yang telah diuji validitas dan realibilitas dengan nilai chronbach alpha = 0,724 yang artinya reliabel, dan nilai validitas paling rendah dan paling tinggi menggunakan taraf signifikansi sebesar p 0,05 berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku penggunaan APD pada petugas kebersihan di Universitas Klabat. Terdapat hubungan yang signifikan p= 0,042 0,05. Hasil analisis hubungan anatara masa kerja dengan perilaku penggunaan APD pada petugas kebersihan dan didapati nilai p= 0,672 > 0,05 berarti tidak ada hubungan yang signifikan masa kerja dengan perilaku penggunaan APD. Ada hubungan yang signifikan nilai p= 0,00 0,05 dimana artinya tidak terdapat antara umur dengan penggunaan APD. Hal ini dikarenakan pekerja petugas kebersihan yang lebih muda tidak menutup kemungkinan untuk memiliki pengetahuan yang lebih baik terkait APD dan penggunaan APD berbeda sehingga yang berusia lebih muda ataupun yang lebih tua memiliki kesempatan yang sama. Hasil penelitian ini juga tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Arifin & Susanto 2012, dengan hasil penelitian p-value sebesar 0,1>0,05, artinya tidak terdapat hubungan antara masa kerja dengan kepatuhan pekerja dalam pemakaian APD. Analisis tidak ada hubungan karena mayoritas responden dengan masa kerja <5 tahun berperilaku menggunakan APD, walaupun tidak lengkap. Begitupula bahwa pekerja yang sudah bekerja atau 5 tahun tidak ada dalam kondisi menggunakan APD. Bahkan ada beberapa responden yang sudah lama bekerjapun tidak patuh dalam menggunakan APD, walaupun pengalaman kerja sudah lama tetapi tidak ada masalah kesehatan ataupun kecelakaan kerja. Berdasarkan pengamatan dan wawancara peneliti kepada beberapa responden didapati departemen tidak menyediakan APD, namun beberapa responden menyediakan sendiri APD seperti sarung tangan, topi, masker yang digunakan saat bekerja. KESIMPULAN DAN SARAN Pendidikan dan ketersediaan APD responden memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku penggunaan APD, sedangkan pengetahuan, usia, dan masa kerja tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku penggunaan APD pada petugas kebersihan di Universitas Klabat. Direkomendasikan bagi petugas kebersihan baik mahasiswa labor maupun orang tua yang bekerja agar selalu menjaga keselamatan ketika bekerja dengan menggunakan APD yang sesuai dengan resiko pekerjaan. Bagi setiap departemen kebersihan yang ada di Universitas Klabat disarankan untuk selain menyediakan APD yang layak dan sesuai, perlu memberikan edukasi mengenai kesehatan dan keselamatan kerja bagi seluruh petugas kebersihan kampus. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti kembali faktor-faktor yang belum diteliti seperti kenyamanan penggunaan APD. 49 DAFTAR PUSTAKA Alhayati, D., Restuatuti, T., & Fatmatwati. 2014. Hubungan pengetahuan dan sikap petugas Laboratorium patologi Klinik dalam menggunakan alat pelindung diri di RSUD Achmad Provinsi RIAU. JOM FK VOL 1, NO 2. Arifin, B., & Susanto, A. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pekerja dalam pemakaian alat pelindung diri coal yard . Jurnal Kesehatan Masyarakat, No. 1. Dumbela, F. M., Pinontoan, O. R., & Rumayar, A. A. 2017. Peran sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dalam mencegah kecelakaan kerja di PT. PLN Persero Wilayah SULUT AP2B Sistem Minahasa. E-journal Unsrat, Vol. 6, No 3 Faniah, A. M. 2016. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penggunaan APD earplug dan sarung tangan pada pekerja unit perbaikan di PT. KAI DAOP VI Yogyakarta DIPO SOLO Balapan Skripsi. Yogyakarta Universitas Muhammadiyah Surakarta ILO. 2013, 6 13. Kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja. Diakses dari Kemenkes 2015. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses dari Kuntjojo, D. 2009. Metodologi Penelitian. Kediri Universitas Nusantara PGRI Kurniawidjaja, L. M. 2012. Teori dan aplikasi kesehatan kerja. Jakarta Universitas Indonesia UI-Pres. Marlini, Y. 2016. Sehat bersama sampah. Diakses dari Mulasari, & Maani. 2013. Hubungan antara kebiasaan penggunaan alat pelindung diri dan hygiene dengan kejadian infeksi kecacingan pada petugas. Jurnal ekologi kesehatan Volume 12, Nomor 2. Notoadmojo, S. 2012. Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta Rineka Cipta. Nursalam. 2009. Konsep dan penerapan metodelogi dan penelitian ilmu keperawatan Edisi 2. Jakarta Salemba Medika. Putri, K. D., & Denny, Y. 2014. Analisis faktor yang berhubungan dengan kepatuhan menggunakan alat pelindung diri. The Indonesian Journal of Occupational Safety, Health And Environment, Jan-April, 24-36. Septiningsih, E. 2017. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan penggunaan alat pelindung diri pada petugas kebersihan di Yogyakarta Skripsi. Yogyakarta Universitas Muhammadiyah Sugiono. 2008. Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, R&D. Bandung Alfabeta. Yuliana, S., Hartanti, R., & Prasetyowati, I. 2016. Faktor yang berhubungan 50 dengan Penggunaan alat pelindung diri secara lengkap pada Bidan. e-jurnal pustaka kesehatan, 337-344. ... Bekerja adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mrningkatkan derajat kehidupan individu, saat bekerja diharapkan agar dapat menciptakan lingkungan yang aman, sehat, Makmur apa yang dikerjakan dapat diselesaiakan dengan baik Jacob, 2020 Alat pelindung diri atau APD adalah suatu alat yang mempuyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya sebagai alat pelindung seluruh tubuh dari potensi bahaya ditempat kerja. APD apa bila digunakan dengan benar dan tepat dapat memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dan berbagai dampak kecelakaan akibat kerja, dan juga dapat mendukung kinerja karyawan maupun perusahaan. ... Dede MarisaBureni ProgramStudi Ilmu KeperawatanAlat Pelindung DiriAbstrak Alat pelindung diri APD adalah alat yang mempunay kemampuan kemampuan untuk melindungi sesorang dan berfungsi untuk mengisolasitubuh dari potensi yang berbahaya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian mennjukan bahwa hasili uji chi-square yang dilakukan menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penguaan alat pelindung diri APD terhadap sikap p=0,28, ketersediaan sarana p=0,28, pelatihan p=0,21, pengawasan p=0,24, dan motivasi p=0,000, serta tidak ada hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan p=616, dan managemen p=0,836. Hasil penelitian multivariat bahwa variaebel ketersediaan saraana merupakan factor yang mempunay pengaruh paling kuat dengan nilai p=0,16 dan OR sebesar Dyah Sertiya PutriUsing personal protective equipment PPE is the last risk control to protect the workers from occupational safety and health hazards. Applying safety culture through obedience behavior of wearing PPE is important to do as the responsibility of the company to protect its workers from occupational safety and health hazards. The purpose of this research was to analyze factors which have correlation with obedience of wearing PPE in aluminum sulfate unit production PT. Liku Telaga research was analytical observational with a cross sectional design. Subject of this research was total population that consist of 114 workers. Data would be shown in a frequency distribution and cross tabulation afterwards analyzed using statistic chi result of research showed that most of workers obeyed to wear PPE in workplace. Statistic analytical results showed that education p= r= and attitude to the policy p= r= are factors which has correlated with obedience of wearing PPE. Age p=1, time of work p=1, knowledge p= motivation p=1, personality p= training p= communication p= and availability of PPE p= have no correlation with obedience of wearing PPE. Keywords behavior of wearing PPE,safety culture, workers in aluminum sulfate unit productionHubungan pengetahuan dan sikap petugas Laboratorium patologi Klinik dalam menggunakan alat pelindung diri di RSUDD AlhayatiT RestuatutiFatmatwatiAlhayati, D., Restuatuti, T., & Fatmatwati. 2014. Hubungan pengetahuan dan sikap petugas Laboratorium patologi Klinik dalam menggunakan alat pelindung diri di RSUD Achmad Provinsi RIAU. JOM FK VOL 1, NO yang berhubungan dengan kepatuhan pekerja dalam pemakaian alat pelindung diri coal yardB ArifinA SusantoArifin, B., & Susanto, A. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pekerja dalam pemakaian alat pelindung diri coal yard. Jurnal Kesehatan Masyarakat, No. sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dalam mencegah kecelakaan kerja di PT. PLN Persero Wilayah SULUT AP2BF M DumbelaO R PinontoanA A RumayarDumbela, F. M., Pinontoan, O. R., & Rumayar, A. A. 2017. Peran sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dalam mencegah kecelakaan kerja di PT. PLN Persero Wilayah SULUT AP2BFaktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penggunaan APD earplug dan sarung tangan pada pekerja unit perbaikan di PT. KAI DAOP VI Yogyakarta DIPO SOLO Balapan SkripsiA M FaniahFaniah, A. M. 2016. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penggunaan APD earplug dan sarung tangan pada pekerja unit perbaikan di PT. KAI DAOP VI Yogyakarta DIPO SOLO Balapan Skripsi. Yogyakarta Universitas Muhammadiyah SurakartaKesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerjaIloILO. 2013, 6 13. Kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja. Diakses dari blic/-asia/-ro-bangkok/-ilojakarta/documents/publication/wcms_2 Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik IndonesiaKemenkesKemenkes 2015. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses dari nload/pusdatin/infodatin/ Penelitian. Kediri Universitas Nusantara PGRID KuntjojoKuntjojo, D. 2009. Metodologi Penelitian. Kediri Universitas Nusantara PGRIPromosi kesehatan & ilmu perilakuS NotoadmojoNotoadmojo, S. 2012. Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta Rineka dan penerapan metodelogi dan penelitian ilmu keperawatan Edisi 2NursalamNursalam. 2009. Konsep dan penerapan metodelogi dan penelitian ilmu keperawatan Edisi 2. Jakarta Salemba Medika. ArticlePDF AvailableAbstractAlat Pelindung Diri APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan dengan 10 orang pekerja pengangkut sampah, ditemukan 70% pekerja pengangkut sampah tidak menggunakan APD dan tidak merawat APD dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat kuantitatif dengan desain Cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji chi-square yang dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penggunaan alat pelindung diri APD terhadap sikap p = 0,028, ketersediaan sarana p = 0,028, pelatihan p = 0,021, pengawasan p = 0,024, dan motivasi p = 0,000, serta tidak ada hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan p = 0,616, dan manajemen p = 0,836. Hasil penelitian multivariat bahwa variabel ketersediaan sarana merupakan faktor yang mempunyai pengaruh paling kuat dengan nilai p = 0,016 dan OR sebesar 2. Disarankan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang sebaiknya dapat lebih tegas dalam menerapkan regulasi pada pekerja pengangkut sampah, mengenai penggunaan APD dalam bekerja. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal Kesehatan Global, Vol. 2, No. 1, Januari 2019 20-28Published By Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan HelvetiaARTIKEL RISETURL Artikel PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJAPENGANGKUT SAMPAH DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP DANKEBERSIHAN KOTA PALEMBANGDeterminants Of The Use Personal Protective Equipment In Workers Of WasteCarrier In The Department Of Environment And Hygiene Of PalembangRiza Agustina U1K, Kamaluddin,2Dahlan, Hatta31Departemen Magister K3KL Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya Palembang,Indonesia2Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang, Indonesia3Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang, IndonesiaEmail Penulis Korespondesnsi riza1916 Pelindung Diri APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untukmelindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensibahaya di tempat kerja. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan dengan 10orang pekerja pengangkut sampah, ditemukan 70% pekerja pengangkut sampah tidakmenggunakan APD dan tidak merawat APD dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitiananalitik yang bersifat kuantitatif dengan desain Cross sectional. Hasil penelitian menunjukkanbahwa hasil uji chi-square yang dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikanantara penggunaan alat pelindung diri APD terhadap sikap p= 0,028, ketersediaan sarana p= 0,028, pelatihan p= 0,021, pengawasan p= 0,024, dan motivasi p= 0,000, serta tidakada hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan p= 0,616, dan manajemen p= 0,836.Hasil penelitian multivariat bahwa variabel ketersediaan sarana merupakan faktor yangmempunyai pengaruh paling kuat dengan nilai p = 0,016 dan OR sebesar 2. Disarankan kepadaDinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang sebaiknya dapat lebih tegas dalammenerapkan regulasi pada pekerja pengangkut sampah, mengenai penggunaan APD Kunci Determinan, Alat Pelindung Diri, Pekerja Pengangkut SampahAbstractPersonal Protective Equipment PPE is a device that has the ability to protect someonewhose function is to isolate part or all of the body from potential hazards in the on the results of a preliminary study conducted with 10 people carrying garbageworkers, it was found that 70% of workers carrying garbage did not use PPE and did not treatPPE properly. This study is a quantitative analytical study with a cross sectional design. Theresults showed that the results of the chi-square test conducted showed that there was asignificant relationship between the use of personal protective equipment PPE on attitudes p= availability of facilities p = training p = supervision p = andmotivation p = 0,000, and there was no significant relationship to knowledge p = andmanagement p = The results of multivariate research that the availability of facilitiesvariable is the factor that has the strongest influence with a significant value = and an Jurnal Kesehatan Global, Vol. 2, No. 1, Januari 2019 20-28Published By Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan HelvetiaOR of 2. It is suggested that the Environment and Hygiene Agency of the city of Palembangshould be more assertive in implementing regulations onwaste transport workers, regarding theuse of PPE in Determinants, Personal Protective Equipment, Waste Carrier WorkersPENDAHULUANAlat Pelindung Diri APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untukmelindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensibahaya di tempat kerja. APD apabila digunakan dengan benar dan tepat dapat memberikanperlindungan bagi tenaga kerja dari berbagai dampak dari kecelakaan akibat kerja, dan jugadapat mendukung kinerja karyawan maupun perusahaan. Berdasarkan hasil studi pendahuluanyang telah dilakukan dengan 10 orang pekerja pengangkut sampah, ditemukan 70% pekerjapengangkut sampah tidak menggunakan APD dan tidak merawat APD dengan baik. Dalampelaksanaannya Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 bertujuan untuk menciptakan tenagakerja yang sehat dan produktif sehingga terciptanya keamanan dan kenyamanan hidup sehatdalam bekerja maka terwujudlah derajat kesehatan yang optimal. Pelayananan pengangakutansampah di Palembang mencakup 18 kecamatan yang ditangani oleh petugas pengangkut sampahantara lain Seberang Ulu I, Jakabaring, Kertapati, Seberang Ulu II, Plaju, Ilir Timur I, IlirTimur II, Ilir Timur III, Ilir Barat I, Ilir Barat II, Bukit Kecil, Gandus, Sukarami, Alang-AlangLebar, Kemuning, Sematang Borang, Sako dan penelitian yang dilakukan Elfitri Roza, pengetahuan petugas kebersihantentang alat pelindung diri di PD. Jaya Kec. Pasar Minggu kurang baik 70% menggunakan APDtidak baik, sedangkan bersikap negatif yang menggunakan APD kurang baik 80% dan bersikappositif menggunakan APD baik 35,7% 1. Sedangkan menurut penelitian Herlinda Health BelifModel HBM digunakan untuk menjelaskan persepsi pemulung terhadap risiko kesehatan dankeselamatan kerja tersebut. Dengan mengetahui persepsi pemulung terhadap risiko kesehatandan keselamatan kerja dikaitkan dengan penggunaan APD, maka akan diperoleh alasan utamamengapa selama ini pemulung tidak menggunakan APD selama bekerja. Dengan diketahuialasan utama ini, maka akan dapat dijadikan dasar pengembangan program peningkatan derajatkesehatan dan keselamatan pemulung sesuai kebutuhan mereka 2.Pekerja pegangkut sampah di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan merupakanPekerja Harian Lepas PHL. Pekerja pengangkut sampah Dinas Lingkungan Hidup danKebersihan setiap harinya bekerja memungut, serta mengumpulkan sampah dari rumah tangga,hingga pusat keramaian seperti pasar, ruko, perkantoran, rumah sakit dan sampah jalanan dilingkungan kota Palembang. Petugas pengangkut sampah merupakan Pekerja Harian LepasPHL. Berdasarkan survey awal yang telah dilakukan peneliti dengan 10 orang pekerjapengangkut sampah, ditemukan 70% pekerja pengangkut sampah tidak menggunakan APD dantidak merawat APD dengan baik. Berdasarkan wawancara dengan petugas pengangkut sampahjuga ditemukan kejadian kecelakaan kerja seperti tertusuk benda tajam seperti pecahan kaca,tangan tergores dan luka saat bekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor determinanyang berhubungan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengangkut sampah di DinasLingkungan Hidup dan Kebersihan Kota PENELITIANJenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik yang bersifatkuantitatif dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui tentang hubunganperilaku pekerja pengangkut sampah sebagai variabel independen dan penggunaan APD padapekerja pengangkut sampah sebagai variabel dependen. Populasi dalam penelitian ini adalah Jurnal Kesehatan Global, Vol. 2, No. 1, Januari 2019 20-28Published By Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetiapara pekerja pengangkut sampah yang bekerja di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan KotaPalembang. Berdasarkan data yang ada jumlah pekerja pengangkut sampah yang bekerja diDinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang adalah 451 orang. Teknikpengambilan sampel pada penelitian ini dengan random sampling 3. Perhitungan sampel akandilakukan dengan rumus uji hipotesis 2 proporsi. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 130orang pekerja. Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menentukan hubunganvariabel independen dengan variabel dependen melalui uji Chi-square. Analisis data bivariatdilakukan dengan perangkat komputer untuk membuktikan hipotesis untuk memperolehjawaban apakan dua variabel saling berhubungan atau tidak yaitu dengan ketentuan jika Pvalue 0,05. MenurutGreen 8 dalam peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku, namunhubungan positif antara kedua variabel ini telah diperlihatkan dalam sejumlah penelitian yangdilakukan. Menurut penelitian yang dilakukan Winandar dari 25 responden dengan pengetahuantinggi sebanyak 10 orang 40% yang lengkap menggunakan APD, dan dari 32 responden denganpengetahuan rendah sebanyak 10 orang 31,3% yang lengkap menggunakan APD 9. Berdasarkanuji statistik diketahui p value < α = 0,05, ada hubungan pengetahuan dengan penggunaan alatpelindung diri pada petani yang menggunakan Pekerja Pengangkut Sampah dengan Penggunaan APDSelaras dengan hasil penelitian Lensoni didapatkan bahwa sikap petugas dengan penggunaanalat pelindung diri p value = 0,016 < α 0,05, yang berarti Ho ditolak sehingga dapat disimpulkanbahwa ada hubungan antara sikap petugas dengan penggunaan alat pelindung diri. 10 Sikap dalamhal ini merupakan kelakuan dari pekerja pengangkut sampah yaitu kesiapan dari seseorang yangbereaksi terhadap stimulus kemudian direspon. Sikap negatif dari seseorang terjadi karena banyakfaktor. Seperti kebiasaan dari pekerja pengangkut sampah yang meremehkan bahwa penggunaan APDtidaklah terlalu penting yang justru dapat mengakibatkan hal yang fatal dan berdampak buruk bagikesehatan dan keselamatan pekerja pengangkut sampah. Sehingga perlu dilakukan berbagai upayauntuk mengubah sikap yang baik agar tercipta perilaku yang baik dalam menjalankan Sarana Pekerja Pengangkut Sampah dengan Penggunaan APDAda hubungan yang signifikan antara ketersediaan sarana dengan penggunaan APD. Penelitianini sejalan dengan penelitian Yustrianita mengungkapkan bahwa ada hubungan yang bermakna antaraketersediaan APD p=0,026 < 0,05 dengan penggunaan APD pada pekerja bagian Finishing diProyek Apartemen Serpong tahun 2014 11. Jurnal Kesehatan Global, Vol. 2, No. 1, Januari 2019 20Published By Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan HelvetiaBerdasarkan analisis multivariat semakin besar nilai OR berarti semakin besar pulapengaruhnya terhadap variabel dependen yang dianalisis 12, ternyata variabel yang berhubunganbermakna dengan kejadian penggunaan APD adalah variabel sikap, manajemen, pelatihan,pengawasan dan motivasi. Sedangkan variabel ketersediaan sarana sebagai variabel analisis didapatkan Odds Ratio OR dari variabel Ketersediaan Sarana APD adalah 2,3, artinyaketersediaan sarana APD baik akan meningkat sebesar 2 kali lebih tinggi dibandingkan ketersediaansarana APD kurang baik. Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Eko dimana analisis multivariatmenunjukkan bahwa faktor yang menunjukkan pengaruh yang paling bermakna adalah ketersediaansarana dengan nilai p = 0,002 dan Exp B = 31 13. Ketersediaan sarana adalah salah satu faktoryang mempengaruhi terbentuknya perilaku aman saat melakukan pekerjaan, dimana ketersediaanfasilitas atau sarana dan prasarana harus sesuai dengan resiko dan bahaya yang dihadapi oleh pekerjadi tempat kerja. Sarana APD dapat mendukung pembentukan perilaku. Pembentukan perilaku berupapengetahuan, sikap dan tindakan, bisa dilihat walaupun pengetahuan dan sikap yang dimiliki pekerjapengangkut sampah cukup baikk, tetapi tidak didukung sarana yang lengkap tidak akan terbentuktindakan berupa perilaku. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Indra Gunawan danAhmad bahwa hasil analisis multvariat menunjukkan variabel pengetahuan merupakanvariabel dominan berhubungan dengan perilaku penggunaan APD pada pekerja dengan p value0,002 14.Manajemen Pekerja Pengangkut Sampah dengan Penggunaan APDTidak ada hubungan yang signifikan antara manajemen dengan penggunaan APD. Menurutpenelitian Zuliyanti yang dilakukan di PT. Gold Coi Indonesia terlihat banyak perilaku pekerja yangtergolong tindakan tidak aman seperti tidak menggunakan alat pelindung diri yang telah disediakanperusahaan pada saat sedang bekerja. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian dimana adapengaruh manajemen dengan penggunaan Alat Pelindung Diri 15. Manajemen penggunaan alatpelindung diri belum berjalan dengan sistematis, biasanya pekerja hanya melaporkan kekurangan dankerusakan APD kepada kepala wilayah. Sedangkan untuk evaluasi manajemen penggunaan APDbelum pernah dilakukan yang biasa dilakukan seperti evaluasi kinerja dari pekerja pengangkutsampah tersebut. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri juga bahwa kinerja pekerja tidak terlepas denganupaya perlindungan bahaya dan risiko kerja dimana yang dimaksud yaitu penggunaan dan penerapanAPD. Apabila manajemen APD berjalan lancar dan optimal maka bisa dipastikan pengelolaan APDjuga akan berjalan dengan lancar dan upaya pengendalian dapat berjalan dengan efektif dan Pekerja Pengangkut Sampah dengan Penggunaan APDSelaras dengan penelitian yang dilakukan Raodah di PT. Semen Bosowa Marosmenunjukkan bahwa pelatihan mempengaruhi penggunaan APD yaitu p value 0,000 < 0,05 yangberarti ada hubungan antara pelatihan dengan penggunaan APD pada karyawan bagian Packer PTSemen Bosowa Maros 16. Berdasarkan hasil wawancara dengan pekerja pengangkut sampahberpendapat bahwa perlu dilakukan pelatihan yang spesifik mengenai pentingnya menggunakan AlatPelindung Diri seperti pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja serta penggunaan alat pelindung diripada setiap pekerja dengan mengumpulkan semua pekerja karena pekerjaan yang mereka lakukandapat berdampak negatif pada kesehatan mereka untu dimasa yang akan datang karena dampak daripada saat mereka melakukan pekerjaan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri. Demikian fungsi daripelatihan yang diharapkan dapat dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan gunameningkatkan produktifitas dan kemampuan dari pekerja pengangkut sampah dengan dampak yangmereka rasakan selama terpapar langsung dengan sampah setiap mereka melakukan pekerjaantersebut, namun juga untu pengembangan kinerja dan lingkungan kerja sesuai dengan Pekerja Pengangkut Sampah dengan Penggunaan APDSelaras dengan penelitian Kautsar bahwa ada hubungan pengawasan terhadap penggunaanAPD dengan pvalue 0,023< 0,05 berarti pengawasan mempengaruhi dalam penggunaan APD pada Jurnal Kesehatan Global, Vol. 2, No. 1, Januari 2019 20Published By Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetiapekerja operator di area Wood Workimg I PT Yamaha Indonesia tahun 2014 17. Pengawasan yangdilakukan di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan biasa dilakukan setiap hari oleh KepalaWilayah. Pengawasan ini hanya dilakukan dengan cara pengecekan perlengkapan, peralatan yangdibawa oleh pekerja pengangkut sampah serta dilakukan pengawasan saat mereka bekerja denganbaik atau tidak. Hasil pengawasan pekerja yang tidak menggunakan APD biasanya tidak dilakukandengan pencatatan sehingga tidak terdapat data pencatatatan yang dapat digunakan untuk melakukanpeninjauan ulang bagi pekerja yang malas menggunakan alat pelindung diri. Perubahan perilakuindividu dimulai dengan tahap kepatuhan, identifikasi, kemudian baru menjadi internalisasi. Mula –mula individu mematuhi tanpa kerelaan melakukan tindakan tersebut dan seringkali karena inginmenghindari hukuman ataupun sanksi, jika dapat mematuhi anjuran tersebut maka biasanyaperubahan terjadi pada tahap ini sifatnya hanya sementara, artinya bahwa tindakan dilakukan selamamasih ada pengawas. Namun pada saat pengawas mengendur perilaku itu pun ditinggalkan lagi 18.Motivasi Pekerja Pengangkut Sampah dengan Penggunaan APDAda hubungan yang signifikan antara motivasi dengan penggunaan APD. Menurut penelitianWijayanto didapatkan nilai signifikansi p = 0,03 sehingga disimpulkan ada hubungan motivasiperawat dengan perilaku pemakaian alat pelindung diri saat melakukan kemoterapi di ruang rawatinap RSUD Dr. Moewardi 19. Menurut Handoko motivasi eksternal berasal dari luar yangmerupakan pengaruh dari orang lain atau lingkungan. Lingkungan merupakan suatu yang ada disekitar individu baik secara fisik,biologis maupun social lingkungan yang tidak mendukung kondisiyang tidak kondusif akan membuat stress 20.KESIMPULANAda hubungan yang signifikan antara sikap, pelatihan, pengawasan, dan motivasi terhadappenggunaan APD pekerja pengangkut sampah di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan KotaPalembang Tahun 2018, faktor ketersediaan sarana merupakan faktor utama yang mempengaruhipaling berhubungan dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengangkut sampah diDinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang Tahun TERIMA KASIHPeneliti mengucapkan terimakasih kepada enumerator yang banyak memberikan bantuan dandukungan serta ucapan terimakasih kepada Bapak/ibu Kepala Dinas Lingkungan Hidup danKebersihan Kota Palembang yang telah berikan izin sebagai tempat pelaksanaan PUSTAKA1. Roza E. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri padapetugas kebersihan di PD. Pasar Jaya Kec. Pasar Minggu Tahun 2015. 2015;2. Herlinda. Herlinda. 2010. Persepsi Pemulung terhadap Risiko Kesehatan dan KeselamatanKerja Dikaitkan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD di Tempat PenampunganSampah Sementara TPS Tegallega Bandung. Univ Indones. 2010;3. Sugiyono. Metode Penelitian. Azwar A. Pengantar Administrasi Kesehatan. Hastono SP. Analisis Data Kesehatan. Wijayanti DF. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diriterhadap Keluhan Gangguan Kulit pada petugas Sampah TPA Batu Layang Pontianak. 2016;7. Purba AB. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri APD padaPerajin Keranjang Bambu Desa Si Godang Barat Kecamatan Panei Kabupaten SimalungunTahun 2017. Univ Tanjungpura Pontianak. 2017;8. Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Winandar A. Fakor –faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung DiriAPD pada Petani yang Menggunakan Pestisida Gapong Susoh Kecamatan Bilang PidieTahun 2015. 2015;10. Lensoni NH dan SJ. Hubungan Perilaku dan Sikap Pekerja Pengangkut Sampah dengan Jurnal Kesehatan Global, Vol. 2, No. 1, Januari 2019 20Published By Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan HelvetiaPenggunaan Alat Pelindung Diri di Kampung Jawa. J Aceh Med ISSN 2548-96232018JurnalAceh Med ISSN 2548-96232018. 2018;11. Yustrianita I. Faktor–Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri padapekerja Bagian Finishing PT di Proyek Apartemen Serpong Tahun 2014. Univ Indones Hidayat AAAH. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. 2005. SalembaMedika. Jakarta Hutabarat EP. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemakaian Alat PelindungDiri pada Pekerja Bagian Produksi di Agrinusa Unit Poultry Feed Tahun Kesehat Masyarakat Univ Sumatra Utara. 2018;14. Gunawan I dan AM. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap dan Motivasi dengan PerilakuPenggunaan Alat Pelindung Diri pada Pekerja Bagian Produksi PT. Katingan Indah Utama,Kabupaten Kota Waringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Univ Ahmad Dahlan. 2016;15. Zulliyanti S. Pengaruh Perilaku Tenaga Kerja terhadap Penerapan Manajemen Keselamatandan Kesehatan Kerja di bagian produksi PT. Gold Coin Indonesia Tahun 2010. 2010;16. Raodah S. Faktor–Factor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri padaKaryawan Bagian Packer PT. Semen Bosowa Tahun 2014. Public Heal Sci Journal437 –449. 2014;17. Kautsar A. Faktor–Faktor yang Berhubungan dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri APDPada Pekerja Operator di Area Wood Working I PT Yamaha Indonesia Tahun 2014. FakKersehatan MasyarakatUniversitas Indones. 2014;18. Aweng ER and Fatt CC. Perception of Rubbish Collectors at the Garbage Dump Sites inKelantan, Malaysia on the use of Personal Protective Equipments PPE. Univ Malaysia HealEnviron Journal. 2014;Vol 5 Wijayanto W. Hubungan Motivasi Perawat dengan Perilaku Pemakaian Alat Pelindung Dirisaat melakukan Kemoterapi di Ruang Inap Surakarta. 2015;20. Handoko TH. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia 2005. ... Jayanti, 2019 Berdasarkan data penelitian jurnal kesehatan global 2019 menunjukan bahwa hasil uji chi-square yang di lakukan menunjukan bahwa ada hubungan yang siknifikan antara alat pelindung diri atau APD terhadap sikap p=0,028, ketersediaan sarana p=0,28, pelatihan p=0,21, pengawasan 0,024, dan motifasi p=0,000, serta tidak ada hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan p=0,16, manajemen p=0,836. Hatta, 2019 METODE Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik yang bersifat kuantitatif dengan desai kroseksional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku pekerja pengangkut sampah sebagai variable independen dan penggunaan APD pada pekerja menggunakan variable dependen. ... Dede MarisaBureni ProgramStudi Ilmu KeperawatanAlat Pelindung DiriAbstrak Alat pelindung diri APD adalah alat yang mempunay kemampuan kemampuan untuk melindungi sesorang dan berfungsi untuk mengisolasitubuh dari potensi yang berbahaya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian mennjukan bahwa hasili uji chi-square yang dilakukan menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penguaan alat pelindung diri APD terhadap sikap p=0,28, ketersediaan sarana p=0,28, pelatihan p=0,21, pengawasan p=0,24, dan motivasi p=0,000, serta tidak ada hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan p=616, dan managemen p=0,836. Hasil penelitian multivariat bahwa variaebel ketersediaan saraana merupakan factor yang mempunay pengaruh paling kuat dengan nilai p=0,16 dan OR sebesar AdministrasiDan Kebijakan Kesehatan Andi Rizki AmeliaTujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sehingga masyarakat dapat hidup sejahtera, produktif serta dapat berkontributif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. dalam mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan peran tenaga kesehatan sebagai pilar dalam memberikan pengobatan maupun pencegahan penyakit. dokter dan tenaga kesehatan lainnya harus mampu berperan sebagai seorangmanager pelayanan kesehatan sebagai salah satu fungsi "five star doctor", dengan kemampuan manajerialnya yang andal tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan yang efektif dan efesien dalam konteks keterbatasan sumber dayaHubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada petugas kebersihan di PD. Pasar Jaya KecE RozaRoza E. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada petugas kebersihan di PD. Pasar Jaya Kec. Pasar Minggu Tahun 2015. 2015;S P HastonoHastono SP. Analisis Data Kesehatan. dan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri terhadap Keluhan Gangguan Kulit pada petugas Sampah TPA Batu Layang PontianakD F WijayantiHubungan PengetahuanWijayanti DF. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri terhadap Keluhan Gangguan Kulit pada petugas Sampah TPA Batu Layang Pontianak. 2016;Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri APD padaA B PurbaPurba AB. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri APD padaFakor -faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD pada Petani yang Menggunakan Pestisida Gapong Susoh Kecamatan Bilang Pidie TahunA WinandarWinandar A. Fakor -faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD pada Petani yang Menggunakan Pestisida Gapong Susoh Kecamatan Bilang Pidie Tahun 2015. 2015;Hubungan Perilaku dan Sikap Pekerja Pengangkut Sampah dengan Published By Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia Penggunaan Alat Pelindung Diri di Kampung JawaN H LensoniSjLensoni NH dan SJ. Hubungan Perilaku dan Sikap Pekerja Pengangkut Sampah dengan Published By Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia Penggunaan Alat Pelindung Diri di Kampung Jawa. J Aceh Med ISSN 2548-96232018Jurnal Aceh Med ISSN 2548-96232018. 2018;Penggunaan Alat Pelindung Diri di Kampung JawaPenggunaan Alat Pelindung Diri di Kampung Jawa. J Aceh Med ISSN 2548-96232018Jurnal Aceh Med ISSN 2548-96232018. 2018;Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada pekerja Bagian Finishing PT di Proyek Apartemen Serpong TahunI YustrianitaYustrianita I. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada pekerja Bagian Finishing PT di Proyek Apartemen Serpong Tahun 2014. Univ Indones Depok. 2014;Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis DataAaah HidayatHidayat AAAH. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. 2005. Salemba Medika. Jakarta Susanto. Sumber Pexels/Chevanon PhotographyBagi seorang pekerja dan perusahaan, keselamatan kerja menjadi hal utama. Apalagi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau K3 ini juga diatur dalam Undang-undang perusahaan dan pekerja harus sama-sama mengetahui tentang keselamatan kerja sesuai dengan standar yang berlaku, salah satunya menggunakan Alat Pelindung Diri APD yang sesuai adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dengan cara mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat ini terdiri dari perlengkapan wajib yang digunakan pekerja untuk menjaga keselamatan pekerja sekaligus orang di ini tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. tentang Alat Pelindung Diri. Untuk itu, pengusaha wajib untuk menyediakan APD sesuai dengan Standar Nasional Indonesia SNI bagi Saja Bentuk Alat Pelindung Diri yang Sesuai dengan Standar Kesehatan & Keselamatan Kerja K3?Yuk, ketahui beberapa bentuk alat pelindung diri yang sesuai dengan K3 berikut Helm KeselamatanHelm keselamatan atau safety helmet berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang atau meluncur di ini juga bisa melindungi kepala kamu dari radiasi panas, api, percikan bahan kimia, atau suhu dia rekomendasi helm keselamatan merek Krisbow yang bisa kamu Brim Helm Keselamatan Kerja Hdpe – KuningCek di siniKrisbow Brim Helm Keselamatan Kerja Hdpe – PutihCek di sini2. Sabuk dan Tali KeselamatanSabuk keselamatan atau safety belt wajib digunakan buat membatasi gerak pekerja agar tidak terjatuh atau terlepas dari posisi yang beberapa pekerjaan mengharuskan pekerja untuk berada pada posisi yang cukup berbahaya, seperti pada posisi miring, tergantung, atau memasuki rongga sabuk keselamatan ini terdiri dari harness, lanyard, safety rope, dengan beberapa alat lainnya, seperti karabiner, rope clamp, decender, dan Harness Full Body Dengan Sabuk PengamanCek di siniKrisbow Sabuk Pengaman Extra TaliCek di sini3. Sepatu BootSelain badan, kaki juga harus dilindungi dari benturan benda berat, risiko tertusuk benda tajam, dan terkena bahan kimia berbahaya dengan cara memakai sepatu bedanya sepatu ini dengan safety shoes adalah perlindungan yang lebih maksimal karena modelnya tinggi dan bisa melindungi kaki hingga bagian betis dan tulang Ukuran M Sepatu Boot Pvc Dengan Reflektor – OranyeCek di siniKrisbow Ukuran L Sepatu Pengaman Boot Dengan Sol Tengah BajaCek di sini4. Sepatu PelindungSama halnya dengan sepatu boot, safety shoes atau sepatu pelindung juga dipakai buat melindungi kaki dari berbagai safety shoes biasanya dilengkapi dengan beberapa hal nih, seperti antislip, antipanas, anti-bahan kimia, anti-listrik, atau yang Ukuran 40 Argon Sepatu Pengaman 6 Inci – HitamCek di siniKrisbow Ukuran 38 Sepatu Pengaman ApolloCek di sini5. MaskerUntuk melindungi organ pernapasan, pakailah masker berikut karena bisa menyaring bahan kimia, mikroorganisme, partikel debu, aerosol, uap, asap, sampai udara yang kamu hirup adalah udara bersih dan sehat. Biasanya, masker yang memenuhi syarat K3 terdiri dari berbagai jenis, seperti respirator, katrit, sampai Masker Respirator Half Mask SingleCek di siniKrisbow Masker Respirator Half Mask DoubleCek di telingaSaat bekerja di bidang konstruksi, pastinya ada banyak suara bising yang berasal dari peralatan konstruksi. Untuk itu, gunakan penutup telinga agar bisa melindungi telinga dari tekanan Headband Pelindung Telinga 30 DbCek di siniKrisbow Headband Pelindung Telinga 35 DbCek di sini7. Kacamata PengamanMata kamu juga harus dilindungi dari paparan partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil, benda panas, sampai uap panas. Yap, kamu hanya perlu memakai kacamata itu, kacamata pengaman juga berfungsi untuk menghalangi pancaran cahaya yang langsung pada mata. Jenis kacamata pengaman ini bisa berupa spectacles atau Pengaman Heavy Duty RainbowCek di siniKrisbow Kacamata Pengaman Sporty Dengan NosepadCek di sini8. Sarung TanganAlat keselamatan kerja lainnya yang harus kamu pakai adalah sarung tangan. Gunanya untuk melindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas, suhu dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan, goresan benda tajam, sampai virus dan sarung tangan buat pekerja terbuat dari material yang beraneka macam, seperti logam, kulit, kanvas, kain, karet, dan Sarung Tangan Pengaman Nilon NitrilCek di sini9. Pelindung WajahSesuai namanya, pelindung wajah atau face shield bisa melindungi wajah dari bahan berbahaya saat bekerja. Untuk keamanan maksimal, kamu bisa menggunakan pelindung wajah dengan kaca gelap, seperti berikut Masker Pelindung Wajah Dengan Penutup TelingaCek di siniKrisbow Helm Pelindung Wajah – Kaca GelapCek di sini10. PelampungBuat pekerja yang bekerja di atas air, pelampung atau rompi keselamatan wajib digunakan agar terhindar dari bahaya tenggelam. Alat ini terdiri dari life jacket, life vest atau bouyancy control device untuk mengatur saat tubuh kamu sedang terapung di Ukuran Xl Rompi Pelampung Dengan Leg StrapCek di siniKrisbow Rompi Pelampung Dewasa – Merah Abu-abuCek di siniAlat Pelindung Diri untuk Melawan VirusSelain alat keselamatan kerja, kamu juga bisa menggunakan alat pelindung diri kesehatan bagi para tenaga medis di tengah maraknya pandemi virus korona, lho. Ini dia beberapa alat kesehatan yang bisa melindungi tubuh dari Masker Anti Virus N95Saat keluar rumah atau bepergian, pastikan untuk selalu menggunakan masker. Terbuat dari kain yang lembut untuk kulit, masker ini mampu melakukan filtrasi hingga 95%.Masker ini bisa melindungi kamu dari debu, bakteri, hingga cairan aerosol. Selain buat petugas medis, masker ini juga aman untuk penggunaan Sip Set 5 Pcs Masker Anti Virus Dark Series Kn95Cek di sini2. Pakaian Pelindung Laboratorium & ICUUntuk petugas medis, pakaian ini wajib digunakan agar bisa melindungi dari bakteri dan virus saat menangani fitur lapisan air permeable membrane, kamu bisa bernafas dengan lebih mudah. Pakaian ini sudah teruji steril dan mendapatkan sertifikasi Medical Executive Standard Medical Executive Standard EN14126-2003, APD atau Alat Pelindung Diri ini harus diperhatikan kondisinya. Jika APD rusak, sebaiknya jangan kamu APD juga memiliki masa pakai, sehingga perawatannya harus lebih diperhatikan dan dicatat waktu pembelian serta masa Pakaian Pelindung Laboratorium Apd HazmatBeli di sini3. Hand SanitizerMenjaga kebersihan tangan selama pandemi COVID-19 merupakan hal yang paling penting. Namun, kita mungkin tidak bisa selalu menemukan tempat cuci itulah, kita bisa menggunakan hand sanitizer. Pastikan membawa hand sanitizer ke mana pun kita 500 Ml Hand Sanitizer & Car SterilizationCek di siniNah, itu dia alat penting yang wajib digunakan para pekerja lapangan dan tenaga medis agar tetap aman. Tenang, semua perlengkapan di atas bisa kamu beli di perlengkapan k3 hemat hingga 50% klik di siniMelalui situs ini, kamu juga bisa mendapatkan aneka jenis peralatan rumah tangga dari merek-merek ternama milik Kawan Lama Group, yaitu ACE, INFORMA, Krisbow, SELMA, Toys Kingdom, ATARU, dan masih banyak juga berbagai artikel menarik lainnya dari ruparupa hanya di Google News atau klik di sini.

alat pelindung diri petugas kebersihan